Sekadar Mampir

"Seperti halnya pengendara sepeda yang beristirahat sejenak di bawah naungan rindang pepohonan, begitulah kehidupan di dunia ini"

Karena kita hidup hanya sementara, karena kehidupan di dunia ini hanya sekejap saja, karenanya bekal harus dipersiapkan untuk perjalanan menuju kehidupan sebenarnya... karena kita hanya... "sekadar mampir"...

Thursday, July 21, 2011

Oleh-oleh dari Gunung Geulis

Tulisan ini saya kutip dari 'note' Om Eko Siswanto dalam 'fb' group "MTB-XC" Cordoba, semoga bisa menginsiparsi kita semua, dan membuat kita lebih bersyukur.

Sekelumit kisah di balik bersepeda

by Eko Siswanto on Tuesday, July 19, 2011 at 7:08am


Selesai bersepeda dari Gn Geulis dan kembali ke parkiran di Petronas Sentul,  nampak 3 sosok gadis kecil yang dengan muka polos dan gigih menawarkan dagangannya berupa keripik pisang kepada  setiap pengunjung di rumah makan  yang ada di situ.
  

tiga anak perempuan penjaja keripik pisang (berfoto bersama Om Nando)



Terkesiap ketika mengetahui mereka baru kelas 4 dan kelas 6 SD di sebuah sekolah dasar di Babakan Madang, yang demi terus bisa bersekolah mereka rela melepaskan  ruang dan waktu bermain hanya untuk menjajakan keripik pisang agar kesinambungan di jenjang sekolah tidak terputus.

Usai  menjajakan dagangan mereka baru menyempatkan diri untuk sekedar belajar, letih yang mendera pun tidak dirasa.
Melakoni kehidupan yang seperti itu pun bagi mereka bukan merupakan pilihan, mereka tidak bisa meraup takdir  untuk sekedar bisa bermain seperti anak seusia mereka, mereka pun tidak bisa dengan leluasa menyimak dan menyerap semua pelajaran di kelas karena sepenggal waktu belajar mereka harus diisi dengan upaya mencari nafkah.

Langkah kaki mungil mereka begitu riang menghampiri setiap insan yang baru tiba maupun yang akan meninggalkan rumah makan ini, dengan sopan tanpa ada kesan memaksa, dan tanpa ingin mencitrakan kesan iba, mereka menawarkan dagangan keripik pisangnya dengan –menurut mereka—memiliki kelebihan aroma  maupun rasa.

Sejurus ada perasaan tercekat di tenggorokan tatkala menatap sosok mereka yang sepantaran dengan putri saya yang kelas 6 maupun anak lain yang sebaya, yang bisa dengan leluasa mempunyai waktu bermain dan bersenda gurau. Hanya selemparan batu jauhnya dari tempat ini, ratusan anak seusia mereka tengah bergembira bermain di arena outbond nan megah di kawasan perumahan elit ini.

Ya Allah ya Rabb, rentangkanlah segenap rahmat Mu kepada ketiga anak nan gigih ini, limpahilah mereka dengan ridha Mu, dan lindungilah mereka selalu dalam meniti karang kehidupan yang begitu  keras.
Dan salut kepada pengelola SPBU dan rumah makan ini yang satpamnya tidak pernah mengusik mereka, tidak pernah melarang mereka dalam menjalani roda kehidupan , biarkan mereka menjalani kehidupan dengan cara mereka, karena bila mereka mencari nafkah di jalanan, bahaya yang lebih besar akan mengancam sosok mungil mereka.

Semoga di penantian datangnya bulan Ramadhan ini, kita bisa mengambil hikmah dari kisah di atas dan mensyukuri segala nikmat Illahi.

No comments:

Post a Comment